Budidaya ikan air tawar merupakan salah satu bidang budidaya yang berkembang pesat di Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan air tawar membuka peluang yang cukup besar dalam budidaya ini. Banyak tantangan yang harus diketahui sebelum memulai budidaya ikan air tawar, salah satunya adalah penyakit yang menyerang ikan.

Penyakit yang menyerang ikan dapat disebabkan oleh bakteri maupun berupa ektoparasit. Selama ini, teknik pengendalian penyakit pada perikanan budidaya lebih mengandalkan pada penggunaan bahan kimia/obat/antibiotik. Belakangan semakin disadari bahwa penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak negatif yang serius, baik terhadap lingkungan perairan, ikan, maupun konsumen.

Serfling (2015) menyatakan bahwa kecenderungan global terhadap produk perikanan budidaya menuntut beberapa persyaratan yang ketat terhadap:

  1.  Isu lingkungan hidup
  2. Budidaya perikanan berkelanjutan
  3. Ketahanan dan keamanan pangan
  4. Jaminan mutu produk
  5. Produk nonrekayasa genetik (non-GMO)
  6. Ketertelusuran
  7. Ecolabelling
  8. Animal welfare

 

Menurut Setiawan dkk (2012), penggunaan vaksin merupakan salah satu alternatif untuk mengendalikan infeksi bakteri karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh ikan terhadap serangan penyakit baik kekebalan spesifik maupun non spesifik yang pada akhirnya dapat menigkatkan kelangsungan hidup ikan. Vaksinasi dirasakan sangat efisien karena dengan cara ini dapat diperoleh kekebalan hanya dengan sekali atau dua kali pemberian vaksin sampai ikan dapat dipanen. Keuntungan lain dari vaksinasi adalah tidak adanya efek samping pada ikan, berbeda dengan penggunaan antibiotik yang akan memberikan efek negatif pada ikan.

 

Taukhid dkk (2015) menyatakan bahwa program vaksinasi pada perikanan budidaya akan mampu :

  1. Menurunkan mortalitas akibat infeksi patogen potensial
  2. Mengurangi penggunaan antibiotik
  3. Meminimalisir munculnya resistensi mikroorganisme terhadap antibiotik.

 

Menurut Supriyadi dan Tim Lentera  (2004), vaksinasi atau imunostimulan biasanya diberikan dalam 2 tahapan, yaitu vaksin awal (priming) dan vaksin ulang (booster). Pemberian vaksin pada ikan dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut :

  1. Melalui perendaman

Pemberian vaksin melalui perendaman dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan vaksin atau imunostimulan dengan konsentrasi tertentu dan lama perendaman yang tertentu pula.

  1. Melalui pakan

Pemberian vaksin melalui pakan dengan mencampur vaksin dengan pakan dalam jumlah tertentu. Sebagai contoh, caksin Aeromonas hydrophylla sebanyak 3 – 4 cc/kg pakan ikan. Supaya vaksin tidak larut dalam air, pada saat pemberian biasanya juga diberikan material pengikat seperti putih telur.

  1. Injeksi

Selain 2 metode di atas, pemberian vaksin dapat diberikan langsung melalui injeksi baik secara intramuskular ataupun intraperitoneal. Cara ini dapat dilakukan pada induk ikan sebelum induk tersebut menetas. Pemberian vaksin pada induk ikan sebelum menetas dapat memberikan kekebalan yang dimiliki induk menurun pada anaknya.

 

Dari beberapa  metode di atas, metode injeksi merupakan cara paling ampuh yang dapat digunakan sebagai metode vaksinasi. Namun, terlepas dari keefektifannya, metode ini tidak praktis untuk peternak ikan dalam skala besar. Maka dari itu diperlukan strategi vaksinasi yang tepat supaya mendapatkan perlindungan yang tinggi.

 

Referensi :

 

https://agribiznetwork.com/vaksinasi-ikan-efisien-dan-penting/

 

Setiawan, R. B., Iriana, D., Rosidah. 2012. Efektivitas Vaksin dari Bakteri Mycobacterium fortuitum yang Diinaktivasi dengan Pemanasan untuk Pencegahan Penyakit Mycobacteriosis pada Ikan Gurami (Osphronemus gouramy). Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(1) : 25-40

 

Supriyadi, H., dan Tim Lentera. 2004. Membuat Ikan Hias Tampil Sehat dan Prima. Jakarta : Agro Media Pustaka

 

Serfling, S. 2015. Good Aquaculture Practices to Reduce The Use of Chemotherapeutic Agents, Minimise Bacterial Resistant, and Control Product Quality. Bull. Fish. Res. Agen. 40 : 83-88

 

Taukhid, Purwaningsih, U., Sugiani, D., Sumiati, T., Lusiastuti, A. M. 2015. Efikasi Vaksin In-Aktif Bakteri Aeromonas hydrophila-AHL0905-2 (HYDROVAC) dan

Streptococcus agalactiae-N14G (STREPTOVAC) untuk Pencegahan

Penyakit Bakterial pada Ikan Budidaya Air Tawar. Jurnal Riset Akuakultur. 10(4) : 541-551

 

 

Categories: Artikel

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.