Vaksinasi Ikan Air Tawar

Budidaya ikan air tawar merupakan salah satu bidang budidaya yang berkembang pesat di Indonesia. Kebutuhan masyarakat akan konsumsi ikan air tawar membuka peluang yang cukup besar dalam budidaya ini. Banyak tantangan yang harus diketahui sebelum memulai budidaya ikan air tawar, salah satunya adalah penyakit yang menyerang ikan.

Penyakit yang menyerang ikan dapat disebabkan oleh bakteri maupun berupa ektoparasit. Selama ini, teknik pengendalian penyakit pada perikanan budidaya lebih mengandalkan pada penggunaan bahan kimia/obat/antibiotik. Belakangan semakin disadari bahwa penggunaan bahan-bahan tersebut memiliki dampak negatif yang serius, baik terhadap lingkungan perairan, ikan, maupun konsumen. read more

SIKOMANDAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN INSEMINASI BUATAN TERNAK

IB (Inseminasi Buatan) adalah teknik memasukkan spermatozoa atau semen jantan yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu ke dalam saluran kelamin betina menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun oleh manusia. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyebut pengembangan Inseminasi Buatan (IB) telah berhasil sejak tahun 2015.

Gambar 1. IB gun (Abdullah dkk, 2019)

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PETERNAKAN LELE

Jeannet Budiman L. – Divisi Akuatik

Virus Corona atau dikenal juga dengan COVID-19 telah menyerang banyak negara, termasuk Indonesia. Pandemi ini menyebabkan kerugian besar di berbagai sektor. Salah satu sektor yang sangat terlihat dampaknya adalah sektor perekonomian. Banyak korporasi ataupun UMKM yang harus gulung tikar karena adanya pemerosotan kinerja dalam bisnisnya. Akibatnya, tingkat pengangguran di Indonesia meningkat kira-kira 4 hingga 5,5 juta orang (Gusman, 2020).

Dari adanya dampak buruk pada sektor perekonomian, maka sektor peternakan secara langsung juga menghadapi kerugian yang besar. Menurut ketua Persepsi (Perhimpunan Ilmuan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia), Budi Guntoro, S.Pt, M.Sc, Ph.D (2020), dalam webinar nasional Persepsi, hal ini mulanya disebabkan oleh nilai tukar rupiah yang mengalami devaluasi dan mempengaruhi tingginya harga bahan baku impor untuk industri peternakan. Selain itu, turunnya pendapatan keluarga menyebabkan rendahnya daya beli terhadap bahan pangan asal ternak. read more