IB (Inseminasi Buatan) adalah teknik memasukkan spermatozoa atau semen jantan yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu ke dalam saluran kelamin betina menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun oleh manusia. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyebut pengembangan Inseminasi Buatan (IB) telah berhasil sejak tahun 2015.

Gambar 1. IB gun (Abdullah dkk, 2019)

Dimulai dari awal tahun 2000 dengan Program Swasembada Daging Sapi, dilanjutkan dengan upaya peningkatan kelahiran melalui Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB) tahun 2015 – 2016, dilanjutkan lagi dengan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) pada tahun 2017 – 2019, dan disempurnakan menjadi kegiatan SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) mulai tahun 2020, tingkat keberhasilan IB juga turut merangkak naik.

Dengan begitu, program SIKOMANDAN merupakan lanjutan dari program UPSUS SIWAB yang sudah berjalan sejak tahun 2017 sampai dengan 2019, dan setelah 2020 menjadi SIKOMANDAN. Direktur Jenderal PKH, Nasrullah menyampaikan, realisasi akseptor dan pelayanan IB sepanjang tahun 2021 juga mencapai angka positif. Dari target tahunan, capaian akseptor dan IB yang telah dilakukan inseminasi sampai per 6 Mei 2021 mencapai 36,73% dari 34 provinsi di Indonesia. Dijelaskan, Program Upsus Siwab yang sekarang bernama SIKOMANDAN telah berhasil mendorong percepatan populasi sapi dan kerbau. Dalam tiga tahun (2017-2020) pelaksanaan kegiatan ini realisasi pelayanan IB dari 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2019 mencapai 12.718.847 perkawinan yang terdiri dari 11.550.505 akseptor.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara serentak pada seluruh wilayah telah menunjukan bahwa perkawinan IB sudah dapat diterima oleh para peternak, baik pada daerah pengembangan secara intensif, semi intensif dan ekstensif yang ditunjukkan dengan capaian pelayanan IB sebesar 127,18% dan capaian akseptor yang dilayani mencapai 115,50%. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan optimalisasi reproduksi melalui perkawinan IB ini ditunjang dengan penyediaan bahan, alat dan sarana, seperti semen beku, N2 cair, kontainer dan alat lainnya yang memadai serta adanya biaya operasional untuk petugas dalam setiap pelayanan IB, PKB dan pelaporan kelahiran.

 

Referensi:

Abdullah, M. A. N., Novita, C. I., Sari, E. M. 2019. Buku Ajar Manajemen Reproduksi Ternak Sapi. Banda Aceh : Syiah Kuala University Press.

Admin. 2021. Program “SIKOMANDAN”: Dongkrak Keberhasilan IB Sekaligus Populasi Kerbau Indonesia. https://ditjenpkh.pertanian.go.id/program-sikomandan-dongkrak-keberhasilan-ib-sekaligus-populasi-kerbau-indonesia diakses pada 7 Juni 2021.

Mardian, B. A., Zumarni, Harahap, A. E. 2017. Kualitas Semen Cair Sapi Simental Menggunakan Larutan Isotonis Komersial Pada Konsentrasi dan Lama Penyimpanan Berbeda. Jurnal Peternakan. 14(2) : 70-79.

 


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.