Apa itu ceker ayam?

 

Ceker ayam merupakan salah satu hasil samping (by product) peternakan ayam. By product didefinisikan sebagai hasil samping pemotongan ternak, yang merupakan bagian dari tubuh hewan yang secara langsung bukan menjadi makanan utama manusia, terdiri dari sebagian karkas, kulit, tulang, kulitan daging, jaringan lemak, tanduk, kaki, kepala dan organ dalam. Ceker ayam adalah suatu bagian dari tubuh ayam yang kurang diminati, yang terdiri atas komponen kulit, tulang, otot, dan kolagen. Produk ini cenderung dianggap mempunyai nilai ekonomis dan nilai fungsional yang rendah. Namun, menurut penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, ceker ayam bisa diinovasikan menjadi gelatin yang kaya manfaat dan bernilai ekonomi tinggi.

Gambar 1. Ceker ayam (Budidarma, 2022)

Kandungan ceker ayam

Kulit kaki ayam mempunyai komposisi: kadar air 65,9%; protein kasar 22,98%; lemak kasar 5,6%; abu 3,49%; dan bahan lainnya 2,03%. Protein kasar merupakan komponen organik terbesar pada ceker ayam. Namun, protein kulit ceker ayam sebagian besar berupa kolagen.

Apa itu gelatin?

 

Gelatin merupakan produk yang diperoleh dari hidrolisis kolagen (protein utama daging/tulang/kulit hewan), sedangkan kolagen diperoleh dari proses ekstraksi kulit, daging, dan tulang hewan segar. Secara fisik, gelatin berbentuk padat, kering, tidak berasa, dan transparan. Bahan dasar gelatin adalah kolagen, yaitu struktur tidak larut air yang ditemukan dalam matriks ekstraseluler dan jaringan ikat yang membentuk 25-35% dari total kandungan protein tubuh pada makhluk vertebrata.

Manfaat gelatin

Gelatin berfungsi dalam menjaga daging agar tidak berbau tengik dan warnanya tidak memudar dengan menekan pertumbuhan bakteri, serta menjaga oksidasi lemak (oksidasi lemak menjadikan daging berbau). Selain itu,

 

 tekstur daging selama masa penyimpanan juga terjaga (Kementerian Pertanian, 2019). Menurut Kusuma & Kurniawati (2021), manfaat lain dari gelatin yakni:

  • Pada industri makanan, gelatin digunakan sebagai bahan penstabil pada pembuatan susu dan produk turunannya, cokelat, marshmallow, permen, jelly, dan lain-lain.
  • Pada industri kosmetik, gelatin digunakan dalam hampir semua proses produksi kosmetik.
  • Pada industri farmasi, gelatin digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kapsul keras, kapsul lunak, bahan penyalut tablet, penstabil, pengikat dan pengemulsi.
  • Aplikasi fotografi

Gambar 2. Kapsul lunak (Pudjiastuti dkk, 2023)

Mengapa ceker ayam?

Tingginya kandungan protein kulit ceker ayam, khususnya kolagen, dapat menambah nilai ekonomi jika dimanfaatkan pada aplikasi yang sesuai. Salah satunya adalah mengkonversi kolagen menjadi gelatin. Glisin merupakan asam amino utama pada ceker ayam yang menempati 2/3 dari total asam amino penyusun, 1/3 sisanya diisi oleh prolin dan hidroksiprolin. Susu

 

nan asam amino tersebut memiliki kemiripan dengan kolagen. Dengan demikian, ceker ayam memiliki nilai untuk diaplikasikan sebagai gelatin, serta pengganti bahan pengawet sintetik, seperti formalin dan boraks.

Langkah pembuatan

Menurut Kusuma & Kurniawati (2021), secara umum cara pembuatan gelatin seperti berikut:

  1. Perendaman, kulit atau tulang hewan direndam dalam cairan asam atau basa.
  2. Ekstraksi, ekstraksi dilakukan dengan panas secara bertingkat (60, 70, 80, 90, dan 100°C).
  3. Pembersihan, ekstrak dibersihkan dari kotoran halus dan mineral dengan penyaringan, sentrifugasi, dan demineralisasi menggunakan ion e-changer.
  4. Sterilisasi, filtrat disterilisasi secara UHT.
  5. Pengeringan
  6. Penggilingan
  7. Pengemasan 

  8. Gambar 3. Kristal gelatin (Pudjiastuti dkk, 2023)

Daftar Pustaka

 

Budidarma, Y. 2022. Buku Panduan Ilmu Butchery. Yogyakarta: Nigtoon Cookery.

 

Fadillah, G., Kusuma, P. P., dan Saraswati, T. E. 2014. Uji Efektivitas Gelatin dari Cakar Ayam sebagai Pengawet Alami Daging dan Ikan. Alchemy Jurnal Penelitian Kimia. 10(2): 195-206.

Kementerian Pertanian. 2019. Gelatin Ceker Ayam Sehat dan Halal. Diakses pada 18 Maret 2024 melalui Gelatin Ceker Ayam Sehat dan Halal (pertanian.go.id)

Kusuma, T. S., dan Kurniawati, A. D. 2021. Makanan Halal dan Thoyyib. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Pudjiastuti, P., Wafiroh, S., dan Fauzi, M. A. D. 2023. Inovasi Produk Cangkang Kapsul Berbasis Rumput Laut. Surabaya: Airlangga University Press.

Purnomo, E. 1992. Penyamakan Kulit Kaki Ayam. Yogyakarta: Kanisius.

 

 

 

Sodiq, A., dan Abidin, Z. 2008. Meningkatkan Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

 

Susanto, E. 2019. Peptida Bioaktif sebagai Antioksidan (Eksplorasi pada Ceker Ayam). Yogyakarta: Deepublish Publisher. 

    Categories: ArtikelRecent Posts

    0 Comments

    Leave a Reply

    Avatar placeholder

    Your email address will not be published.