1. Etiologi dan Gejala

Gambar 1; Ayam yang mengalami CRD (sumber : https://www.msdvetmanual.com/poultry/mycoplasmosis/mycoplasma-gallisepticum-infection-in-poultry)

Penyakit Chronic Respiratory Diseases (CRD) merupakan salah satu ancaman penyakit pernapasan pada unggas, terutama pada ayam. Serangan penyakit ini dijumpai pada semua jenis pemeliharaan unggas baik ayam pembibit (breeder), petelur dan pedaging. Sifat penyakit CRD yang mudah menular dan menjadi penyakit menahun inilah yang menyebabkan CRD sulit diberantas.

Penyakit CRD pada ayam dapat disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum. M. gallisepticum merupakan bakteri Gram (-) berbentuk polimorfik kokoid dan tidak memiliki dinding sel sehingga bakteri ini mudah pecah/mati oleh desinfektan, panas, sinar matahari dan faktor lainnya. Pola serangan yang ditimbulkan oleh CRD tergolong lambat. Ketika ayam mulai terjangkit M. gallisepticum, infeksi tersebut akan berjalan dalam jangka waktu yang cukup lama. Selama beberapa minggu bakteri akan tetap menetap dalam saluran pernapasan dan baru bekerja menginfeksi secara akut ketika ayam mengalami stres.

Gambar 2. Mycoplasma gallisepticum (sumber :https://www.medion.co.id/geliat-penyakit-crd-pada-ayam/

Gejala yang nampak dari penyakit CRD antara lain : akan keluar lendir dari lubang hidung, ngorok, radang pada konjungtiva mata, penurunan konsumsi ransum pakan yang diikuti dengan penurunan bobot badan, dan mengalami gangguan pertumbuhan serta penurunan produksi telur. 

Gambar 3. Leleran lendir pada hidung ayam (sumber : https://www.msdvetmanual.com/poultry/mycoplasmosis/mycoplasma-gallisepticum-infection-in-poultry

Gambar 4. Airsaculitis, peradangan pada kantung udara ayam (sumber : https://www.medion.co.id/geliat-penyakit-crd-pada-ayam/

Gambar 5. Tracheitis, peradangan pada trakea (sumber : https://www.medion.co.id/geliat-penyakit-crd-pada-ayam/

 

2. Data Grafik Peningkatan Penyakit

Kejadian CRD dilaporkan telah menyebar luas di seluruh dunia. Penyebaran CRD tidak hanya pada ayam pembibit tetapi juga terjadi pada ayam komersial di seluruh Indonesia. Sampai saat ini telah terjadi beberapa kasus di peternakan ayam pembibitan di Indonesia seperti Medan, Bogor, Sukabumi, Purwakarta, Surabaya, dan Malang pada umumnya ayam-ayam tersebut tidak ada yang bebas dari CRD (Soeripto, 2006). 

Menurut data terbaru dari Medion (2022), pada tahun 2021 tidak ada penemuan kasus penyakit yang baru. Jenis penyakit yang ada relatif masih sama dengan tahun sebelumnya. CRD menjadi penyakit yang paling sering terjadi pada ayam pedaging dan ayam petelur sama seperti tahun sebelumnya. Berikut adalah grafik penyakit yang menyerang ayam pedaging dan ayam petelur pada tahun 2019–2021 :

Gambar 6. Grafik Perkembangan Penyakit pada Ayam Pedaging dan Ayam Petelur Tahun 2019–2021 (sumber : https://www.medion.co.id/proyeksi-penyakit-unggas-2022/)

3. Penularan

Penularan CRD bisa terjadi baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal dapat melalui induk yang menularkan penyakit melalui telur dan secara horizontal disebarkan dari ayam yang sakit ke ayam yang sehat, baik melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penularan tidak langsung dapat melalui kontak dengan peralatan, tempat makan dan minum, hewan liar/vektor maupun petugas kandang (Tabbu, 2000).

4. Pencegahan dan Pengobatan

Usaha pencegahan CRD didasarkan atas higiene sanitasi, dan membesarkan anak ayam yang berasal dari peternakan bebas CRD serta mengawasi pelaksanaan persyaratan pada perusahaan pembibitan yang telah diatur oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara ketat khususnya mengenai penyakit. Selain itu, tindakan vaksinasi dapat dilakukan dengan dengan vaksin inaktif yang terdiri dari suspensi M. gallisepticum pekat pada emulsi minyak. Vaksinasi dilaksanakan hanya pada kelompok dalam tingkat umur tertentu dan masih memiliki peluang untuk terkena infeksi (ISIKHNAS, 2008). 

Untuk pengobatan dari CRD biasa digunakan obat-obatan seperti tylosin, spiramycin, oxytetracyclin, streptomycin, spektinomisin, linkomisin, dan beberapa golongan kuinolon seperti enrofloksasin dan norflosasin. Pengobatan hanya akan bermanfaat pada saat tahap permulaan penyakit, yaitu mencegah terjadinya radang kantong udara atau sinovitis. Dalam kasus CRD juga sebaiknya diberi pengobatan suportif seperti pemberian vitamin yang bertujuan untuk proses penyembuhan (ISIKHNAS, 2008).

Referensi

http://wiki.isikhnas.com

https://www.msdvetmanual.com/poultry/mycoplasmosis/mycoplasma-gallisepticum-infection-in-poultry

https://www.medion.co.id/geliat-penyakit-crd-pada-ayam/

https://www.medion.co.id/proyeksi-penyakit-unggas-2022/ 

Soeripto dan Andriani. 2006. Uji Lapang Vaksin Mycoli Untuk Pencegahan CRD Pada Ayam Potong. Jurnal Sain Veteriner, 24(1) : 84–92.

Tabbu, C.R. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Kanisius. Yogyakarta.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.