Bakteri Mycobacterium bovis merupakan penyebab tuberkulosis pada sapi yang dapat menular ke manusia. TBC sapi ini biasa disebut sebagai bovine tuberculosis, penyakit ini masuk sebagai penyakit hewan menular strategis (PHMS). Tuberculosis (TBC) pada manusia umumnya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, sedangkan TBC pada sapi disebabkan oleh bakteri Mycobacterium bovis yang dapat menular ke manusia, sapi, hewan domestik, seperti anjing, kucing dan hewan peliharaan lain serta hewan liar.

M. tuberculosis M. bovis
Pertumubuhan Lambat (3-8 minggu) Lambat(3-8 minggu)
Temperatur inkubasi optimal 37oC 37oC
Kebutuhan Aerob Aerob
Sifat koloni Rough, buff, sulit dipisahkan Berwarna cream, timbul dengan bagian tengah kasar, mudah dipisahkan

Tabel 1. Perbedaan Mycobacterium tuberculosis dan Mycobacterium bovis (Quinn dkk, 2011)

Penularan BT pada manusia ke sapi disebabkan oleh dua spesies Mycobacterium, yaitu M. tuberculosis dan M. bovis. Penderita TB paru yang berasal dari sapi selanjutnya bisa menularkan kembali penyakitya pada sapi. Kejadian ini sering terjadi di peternakan-peternakan yang telah bebas dari tuberculosis, tetapi kemudian tereinfeksi. Sumber infeksinya berasal dari pekerja-pekerja penderita TB yang disebabkan M. bovis.

Gambar 1. Penularan M. tuberculosis dan M. bovis (Muwarni dkk, 2017)

Patologi M. bovis mirip dengan M. tuberculosis pada manusia, menyebabkan kelemahan yang bersifat kronis, batuk, dan menyerang organ lain lebih lanjut. Sapi yang terinfeksi biasanya menderita lesi nekrotik pada paru-paru, sapi perah terinfeksi mengalami mastitis mikobakteri yang menyebabkan adanya bakteri masuk ke dalam susu yang merupaka faktor penularan kepada manusia jika susu diminum tanpa pasteurisasi.

M. bovis menular kepada manusia melalui air susu, makanan, udara, dan kontak dengan cairan lendir. M. bovis telah dilaporkan menyebabkan 6-30% kasus TBC pada manusia di USA pada susu yang belum terpasteurisasi, di San Diego lebih dari 8% dari seluruh kasus TBC pada manusia disebabkan oleh M. bovis. Dilaporkan juga di Western Ireland bahwa M. bovis menyebabkan 6.3% kasus TBC manusia. Penelitian di New Zealand menunjukkan peningkatan kasus bovine tuberculosis antara 1983 (3.7%) menjadi 1989 (14.6%). Di samping itu ternyata di beberapa daerah di Amerika Latin diagnosis TBC dilaporkan sekitar 7000 kasus TBC manusia baru per tahun adalah disebabkan infeksi dari M. bovis. Di negara Inggris dilaporkan bahwa kejadian TBC manusia yang disebabkan oleh M. bovis mencapai angka kurang dari 1%. M. bovis bertanggung jawab sekitar 5% kasus TB pada manusia di Brazil dan dilaporkan prevalensi M. bovis pada ternak sapi di Brazil diperkirakan 1,3% dari tahun 1989- 1999. Prevalensi M. bovis pada ternak sapi perah di Central Ethiopia sekitar 50%.

Pengobatan TBC pada hewan tidak efektif dan dapat menjadi sumber penularan bagi manusia, sehingga hewan yang tertular sebaiknya dipotong dalam pengawasan dokter hewan. Oleh sebab itu, disarankan untuk dilaksanakan kegiatan survailans terhadap penyakit TBC sapi (Bovine tuberculosis), agar jumlah kasus penyakit TBC sapi ini dapat diketahui dan dilakukan penanganannya dengan baik. Perlu adanya kebijakan dan penganggaran dari Pemerintah untuk melaksanakan uji tuberkulinasi pada ternak dan pemerian kompensasi biaya bagi ternak yang positif menderita TBC, baik yang terinfeksi bakteri M. bovis maupun M. tuberculosis agar kasus penyakit lingkaran batuk TBC ini dapat teratasi.

Referensi:

Muwarni, S., Qosimah, D., Amri, I. A. 2017. Penyakit Bakterial pada Ternak Hewan Besar dan Unggas. Malang: UB Press.

Purnamasari, I. 2020. Pentingnya Surveilans TBC pada Sapi yang Menyerang Manusia. Warta Keswan 22.

Quinn, P. J., Markey, B. K., Leonard, F. C., FitzPatrick, E. S., Fanning, S., Hartigan, P. J. 2011. Veterinary Microbiology and Microbial Disease Second Edition. Iowa: Wiley Blackwell.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published.